Minggu, 26 Juni 2011

FONOLOGI

A. Pengertian
Kata fonologi secara etimologis terbentuk dari dua kata yang berasal dari bahasa Yunani, yakni fone 'bunyi' dan logos 'ilmu'. Jadi, fonologi adalah bidang ilmu bahasa yang mempelajari tentang bunyi-bunyi bahasa. Tataran fonologi adalah fonem.

B. Fonem
Fonem merupakan satuan bunyi terkecil yang dapat membedakan arti. Fonem tidak sama dengan huruf. Yang dimaksud dengan fonem adalah bunyi ujaran sebaliknya huruf merupakan lambang dari bunyi ujaran tersebut. Contoh, /a/ adalah fonem dan a adalah huruf. Perbedaan kedua hal ini mengakibatkan ada dua jenis huruf dalam bahasa Indonesia yaitu monograf dan digraf.
Monograf adalah satuan yang terdiri atas satu bunyi dan satu huruf. Misalnya /a/-a sampai dengan /z/ -z. Sebaliknya, digraf adalah satuan yang terdiri atas satu bunyi dan dua huruf. Yakni, vokal (diftong) ai, au, dan oi serta konsonan ny, ng, kh dan sy.
Untuk membuktikan ada tidaknya fonem dalam suatu bahasa dapat diterapkan pasangan minimal. Pasangan minimal memiliki beberapa syarat yaitu minimal dua kata, jumlah fonemnya sama, ada satu fonem yang berbeda, dan arti kedua kata tersebut berbeda.
Misalnya: /buru/ dengan /bulu/ ( /r/tidak sama dengan/l/ (fonemik) )
/atlet/dengan /atlit/ ( /e/tidak sama dengan /i/ (bukan fonetik))

C. Fonem Serapan
Berdasarkan asal-usulnya, fonem dapat dibedakan atas dua hal. Ada fonem asli (berasal dari bahasa Indonesia) dan ada fonem serapan (berasal dari luar bahasa Indonesia) yaitu f, kh, q, sy, v, x, z.
Misalnya: aktif, akhlak, Alquran, dan masyarakat.

D. Perubahan Fonem
Perubahan fonem dalam bahasa Indonesia terdiri atas:
1. Asimilasi, yaitu perubahan fonem dari dua fonem yang tidak sama menjadi dua fonem yang sama.
Misalnya: al-salam assalam in-moral immoral
me-tulis menulis pe-tarik penarik

2. Disimilasi, yaitu perubahan fonem dari dua fonem yang sama menjadi dua fonem yang tidak sama.
Misalnya: sajjana sarjana citta cipta
ber-ajar belajar ber-main bermain

3. Monoftongisasi, yaitu perubahan dari dua vokal (diftong) menjadi satu vokal (monoftong).
Misalnya: pantai pante gulai gule
kerbau kerbo pisau piso

4. Diftongisasi, yaitu perubahan dari satu vokal (monoftong) menjadi dua vokal (diftong).
Misalnya: pante pantai gule gulai
kerbo kerbau piso pisau

5. Sandi, yaitu perubahan dari dua vokal (bukan diftong) menjadi satu vokal.
Misalnya: keratuan keraton durian duren
kabupatian kabupaten

6. Suara bakti, yaitu bunyi yang timbul untuk memperlancar ujaran atau ucapan suatu kata.
Misalnya: putra /putera/ sutra /sutera/
uang /uwang/ pakaian /pakayan/

E. Intonasi
Intonasi adalah kerja sama antara tekanan dan jeda. Intonasi sangat berfungsi dalam membentuk makna. Melalui intonasilah seseorang dapat memperkuat atau memperjelas apa yang diinginkan atau yang dimaksud. Intonasi sering juga disebut dengan irama kalimat atau lagu kalimat.

1. Tekanan adalah variasi suara. Tekanan dapat dibedakan atas:
• Tekanan nada: tinggi rendah suara.
Misalnya: Pergi.
Pergi!
Pergi?
• Tekanan tempo: cepat lambat suara.
Misalnya: 1 2 3 … 4
1, 2, 3, … 4
• Tekanan dinamik: keras lembut suara.
Misalnya: Rita adik saya.
Di sebelah adik saya.

2. Jeda adalah perhentian sejenak dalam pengucapan sebuah kalimat. Jeda biasa dilambangkan dengan /. Permasalahan tentang jeda ini biasa digolongkan ke dalam pembicaraan kalimat ambigu (memiliki makna ganda).
Misalnya: Kucing/makan tikus mati
Kucing makan/tikus mati
Kucing makan tikus/mati

0 komentar:

Posting Komentar