A. Tanda Tititk (.)
1. Akhir kalimat berita
Misalnya: Ayahku telah pulang dari Solo kemarin pagi.
2. Memisah penulisan waktu
Misalnya: Kami menempuh perjalanan selama 10.10.10 jam.
3. Menyatakan jumlah
Misalnya: Buku yang dibaca adik berhalaman 1.234 lembar.
Ayah menerima uang dari Pak Tono sebesar Rp 560.000,00 tadi.
4. Membatasi tiap unsur dalam daftar pustaka, kecuali antara nama yang dibalik dan kota serta penerbit
Misalnya: Siregar, Merari. 1920. Azab dan Sengsara. Jakarta: Balai Pustaka.
B. Tanda Koma (,)
1. Pemerincian lebih dari dua kata
Misalnya: Saya membeli kertas, pena, dan buku.
Adik membaca komik dan novel.
2. Kalimat majemuk setara mempertentangkan dengan kata penghubung tetapi dan melainkan
Misalnya: Saya ingin datang ke pestamu, tetapi hari hujan.
3. Kalimat majemuk bertingkat dengan anak kalimat mendahului induk kalimat
Misalnya: Ketika kami pulang, ayah sudah berangkat ke Bali.
4. Membatasi kata penghubung antarkalimat
Misalnya: Jadi, kita harus berangkat sekarang!
5. Kata seruan
Misalnya: Oh, begitu!
6. Memisah kalimat petikan langsung
Misalnya: Ayah bertanya, “Kamu dimana sekarang?”
7. Alamat yang ditulis ke samping
Misalnya: Jln. Ahmad Yani no. 23, Kertapati, Palembang
8. Nama yang dibalik dalam daftar pustaka
Misalnya: Alisyahbana, S.T.. 2001. Layar Terkembang. Jakarta: Balai Pustaka
9. Catatan kaki
Misalnya: H.G. Tarigan, Argumentasi, halaman: 24
10. Nama yang diikuti gelar
Misalnya: Sahabuddin, S.Pd. Sartika, M.B.A.
11. Angka persepuluhan
Misalnya: 12,5 83,33
12. Membatasi keterangan subjek (aposisi)
Misalnya: Ani, anak Pak Dahlan, kecelakaan kemarin.
1. Akhir kalimat lengkap yang memerlukan pemerincian
Misalnya: Kami membawa berbagai perlengkapan: masak, mandi, dan tidur.
2. Ungkapan atau pernyataan yang memerlukan pemerincian
Misalnya: Ketua : Abu Sanif
Sekretaris: Dewi Sartika
3. Teks drama
Misalnya: Devi : Hai, Ton! Apa khabar?
Anton: Baik, Vi!
4. Merangkai
Misalnya: Tempo (2003) halaman: 25
Surat Yasin: 56
Eksposisi: Suatu Kajian Ilmiah
D. Tanda Petik Ganda (“...”) 1. Mengapit petikan langsung
Misalnya: “Saya belum siap,” seru Mira, “Tunggu sebentar!”
2. Mengapit judul syair dan judul buku dalam kalimat
Misalnya: Bacalah “Aku” karya Chairil Anwar!
Paman membelikan adik “Sengsara Membawa Nikmat”.
3. Mengapit ungkapan yang belum dipahami secara umum
Misalnya: Kakak memakai celana “cutbrai”.
Baju “yukensi” ini dibeli di pertokoan.
4. Mengapit sebutan Khusus
Misalnya: Hari ini aku belum bertemu dengan “si Brewok”.
Cepat sekali “si Kura-Kura” itu berjalan.
E. Tanda Petik Tunggal (‘...’)
1. Mengapit petikan dalam petikan
Misalnya: Adik berkata, “Aku semalam mendengar ‘krok-krok’ di dapur.”
2. Mengapit makna ungkapan asing
Misalnya: rate of inflation ‘laju inflasi’
Politik devide et impera ‘politik adu domba dan kuasai’
Kita tidak dapat mengarahkan angin
tetapi kita dapat menyesuaikan layar kita
(J. Papper)
part 3 udah keluar,
BalasHapuskiro2 ado part 4,5,6.....gak???? hehe
kunjungi blog aku e,,, jangan idak ,,, gkgkgk