Selasa, 02 Maret 2010

ORGAN TUBUH PADA MANUSIA

ORGAN TUBUH PADA MANUSIA

 

I. ALAT INDRA MANUSIA

Indra adalah organ reseptor sensorik yang berfungsi untuk menerima ransangan. Reseptor sensorik adalah struktur penerima rangsang dari lingkungan internal ataupun eksternal. Struktur tersebut dapat merupakan bagian dari neuron sensorik atau dari bagian yang memancarkan sinyal ke neuron sensorik. Pada indra terdapat beberapa jenis. Yaitu:

 

1. Kulit

                           

 

                                          Gambar I.1. Struktur kulit

 

Kulit merupakan indra peraba, hal ini dimungkinkan karena pada kulit banyak ditemukan ujung-ujung saraf yang peka terhadap panas, dingin, sentuhan, tekanan serta nyeri. Ujung-ujung saraf tersebut tersebar di kulit lapisan dermis, tetapi ada pula yang mencapai epidermis, selain itu, ujung-ujung saraf tersebut ada yang dibungkus oleh jaringan ikat yang disebut ujung saraf korpuskula dan ada pula yang tidak dibungkus yang disebut ujung saraf bebas. Ujung saraf korpuskula ada lima yaitu, saraf messeiner (sentuhan), saraf paccini (tekanan), saraf tanpa selaput (sakit/nyeri), saraf ruffini (panas), saraf krause (dingin).

 

2. Lidah

              Lidah merupakan indra pengecap yang dapat menangkap rangsangan berupa senyawa kimia yang larut dalam air.

     Gambar I.2. Struktur lidah

 

Pada manusia, ujung saraf pengecap terdapat pada papil pengecap (gemma gustatoria) yang terdapat pada lidah. Papil pengecap berbentuk seperti botol (labu) yang terdapat di sebelah depan, belakang, dan sepanjang tepi lidah. Papil tersebut tersusun atas sel pendukung dan sel pengecap yang mempunyai mikrovili. Pada mikrovili terdapat reseptor molekul protein sehingga otak dapat mendeteksi rasa manis, pahit, asin, ataupun masam. Makanan yang bercampur dengan air ludah akan memasuki papil pengecap melalui pori-pori. Hal tersebut akan merangsang pangkal saraf yang berbentuk seperti rambut. Selanjutnya, pesan akan dibawa ke otak dari pangkal saraf, akhirnya diinterpretasikan sebagai rasa.

 

 

 

 

 

 

3. Hidung

                           

 

                                          Gambar I.3. Struktur Hidung

 

                            Hidung sebagai indra pembau, hal ini dimungkinkan karena pada bagian atas rongga hidung terdapat sel-sel saraf pembau yang peka terhadap bau dan aroma. Ujung-ujung saraf ini terletak pada selaput lendir, untuk bisa merangsang ujung-ujung saraf tersebut, maka zat kimia yang masuk ke hidung (berupa gas) harus bercampur terlebih dahulu dengan lendir setelah itu baru bisa merangsang sel-sel saraf pembau. Rangsangan yang diterima selanjutnya akan dijalarkan ke pusat saraf pembau untuk ditafsirkan sebagai bau.

 

4. Mata

Mata merupakan indra penglihatan. Indra tersebut dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang bentuk benda ataupun jarak suatu benda terhadap yang lain. Cahaya akan melewati bagian bola mata, menembus bagian dalam, dan jatuh pada jaringan yang sensitif. Akibatnya, timbul impuls yang akan dikirimkan ke otak melalui serabut saraf. Serabut tersebut menyebabkan timbulnya perwujudan penglihatan.

 

                                          Gambar I.4. Stuktur Mata

 

              Mata tersusun atas tiga lapisan, yaitu :

1)   Sklera merupakan lapisan paling luar, berwarna putih berfungsi sebagai pelindung  bola mata. Bagian depannya transparan dan disebut kornea. Kornea dibungkusoleh lapisan tipis yang disebut konjungtiva, berfungsi untuk melindungi kornea dari gesekan.

2)   Koroid merupakan lapisan tengah, pada lapisan ini terdiri atas jaringan ikat yang banyak mengandung pembuluh darah dan pigmen. Banyaknya pembuluh dan lapisan ini, maka lapisan koroid fungsinya sebagai penyuplai makanan bagi retina, selain itu koroid berperan melindungi refleksi cahaya dalam mata.

3)   Retina merupakan lapisan mata paling dalam, pada bagian ini terdapat sel-sel saraf penglihatan, yaitu sel batang (basilus) peka terhadap intensitas cahaya yang lemah serta tidak dapat melihat warna, sel kerucut (konus) peka terhadap cahaya yang terang dan dapat melihat warna. Sel batang mengandung pigmen yang peka terhadap cahaya, disebut rodopsin (senyawa antara vitamin A dengan protein tertentu). Bila pigmen ini kena cahaya, rodopsin akan terarai dan akan terbentuk kembali dalam keadaan gelap dengan bantuan vitamin A, oleh karena itu vitamin A mutlak diperiakan untuk fisiologi mata, bila kekurangan akan mengakibatkan rabun senja.

 

5. Telinga

              Telinga manusia termasuk organ yang sangat rumit. Organ tersebut merupakan indra pendengaran sekaligus keseimbangan.

 

                            Gambar I.5. Struktur telinga

 

Telinga merupakan indra pendengaran dan keseimbangan, terbagi menjadi tiga bagian yaitu :

1)   Telinga luar terdiri dari daun telinga dan saluran telinga yang dindingnya menghasilkan minyak serumen. Daun telinga (aurikel) dapat digerakkan berfungsi mengumpulkan gelombang suara.

2)   Telinga tengah terdiri atas, Selaput pendengaran (gendang telinga/membran timpani), tulang-tulang pendengaran untuk mengalirkan getaran suara dari gendang telinga ke telinga dalam (martil, landasan, dan sangurdi), pembuluh eustachius untuk menyeimbangkan tekanan udara antara telinga tengah dan lingkungan.

3)   Telinga dalam terdapat alat pendengaran disebut koklea (rumah siput) serta alat keseimbangan yang tediri atas kanalis (saluran), semisirkularis, sakulus, dan utrikulus. Pada koklea ini terdapat saraf pendengaran yang sangat peka terhadap getaran, selain itu pada koklea ditemukan cairan limfa. Bila cairan limfa ini bergetar, maka merangsang ujung-ujung saraf pendengaran, selanjutnya rangsangan itu akan diteruskan kepusat pendengaran di otak untuk ditafsitkan sebagai suara.

 

 

II. SISTEM PENCERNAAN MAKANAN

             

 

                            Gambar II.1. Saluran dan kelenjar Pencernaan

 

Makanan yang masuk kedalam sistem pencernaan akan dipecahkan menjadi molekul sederhana melalui dua cara, yaitu cara mekanis dan kimiawi. Pemecahan secara mekanis melibatkan pergerakan otot, misalnya mulut (gigi) dan gerak pristalsis yang mendahului pemecahan secara kimiawi. Pencernaan secara kimiawi dilakukan oleh enzim pencernaan yang dapat berlangsung selama beberapa jam. Sistem pencernaan manusia tersusun atan saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan antara lain:

 

1. Mulut (oris)

              Pada mulut makanan yang masuk akan mengalami pencernaan mekanik yang dilakukan oleh gigi dan lidah, namun pencernaan kimiawi terjadi pula karena kelenjar ludah selain menghasilkan air liur, dihasilkan pula enzim ptialin (amilase) yang memecah amilum menjadi maltosa. Air liur yang dihasilkan kelenjar ludah, diantarannya berfungsi untuk membasahi makanan, mencegah kekeringan mulut serta membantu pengecapan yang dilakukan oleh lidah.

 

 

 

2. Faring, Kerongkongan, dan Lambung

a. Faring.

Faring merupakan tempat pertemuan jalur makanan dan udara. Lewatnya makanan kedalam faring menimbulkan beberapa refleks. Pada saat makanan berada didalam faring, langit-langit lunak berotot naik untuk mencegah makanan masuk kedalam rongga hidung; pernafasan akan terhenti sementara; laring naik dan epiglolotis tertutup untuk mencegah makanan masuk kedalam laring; dan kontraksi otot faring menggerakkan gumpalan makanan (bolus) kedalam kerongkongan. 

 

b. Kerongkongan (esofagus)

                            Kerongkongan merupakan sebuah tabung lurus, berotot, dan berdinding tebal. Dindingnya juga menghasilkan musin seperti halnya mulut. Bolus akan melalui kerongkongan selama lebih kurang 6 detik menuju lambung yang disebabkan oleh gerak peristalsis dinding kerongkongan. Gerak peristalsis adalah gerak bergelombang dari depan sampai belakang yang ditimbulkan oleh kontraksi dan relaksasi otot yang terjadi secara berurutan. Gerakan tersebut menyebabkan makanan bergerak maju secara perlahan-lahan tanpa dipengaruhi oleh gaya gravitasi.

 

c. Lambung.

                            Lambung berupa kantung besar, berperan sebagai tempat penyimpanan makanan sementara (disimpan 4-6 jam). Selain itu, pada lambung makanan mengalami pengadukan sehingga bercampur dengan getah lambung yang membentuk makanan setengah cair selanjutnya disebut bubur (chymus), yang berwarna kekuningan dan bersifat asam. Pada saat pengadukan ke rah belakang,  sfingter pilorus membuka sebentar sehingga kimus masuk kedalam usus dengan pancaran sebanyak 1-3 ml dan dengan cepat dinetralkan oleh sekresi cairan bersifat basa dari hati dan pankreas.

 

3. Hati dan Pankreas    

a. Hati (hepar)

Hati menempati posisi sebagai kelenjar pencernaan yang terbesar, bobotnya mencapai 2 Kg. Organ ini memainkan peran penting dalam metabolisme dan memiliki beberapa fungsi dalam tubuh termasuk penyimpanan glikogen, sintesis protein plasma, dan penetralan obat. Dia juga memproduksi empedu (bilus), yang penting dalam pencernaan. Empedu yang dihasilkan hati tidak secara langsung masuk kedalam usus karena sfingter pada ujung saluran empedu tertutup hingga makanan masuk kedalam usus. Apabila makanan telah masuk, kontraksi dinding-dinding kantong empedu menyebabkan keluarnya empedu. Karena empedu bersifat basa maka dapat menetralkan zat makanan bersifat asam yang keluar dari lambung serta membuat pH yang baik untuk kerja enzim pankreas dan enzim usus.

 

b. Pankreas

Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama: menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin. Pankreas terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas jari).

 

4. Usus (intestinum) dan Anus

a. Usus Halus

              Uus halus merupakan saluran pencernaan terpanjang dengan panjang kira-kira 85 meter. Pada dindingnya terdapat banyak kelenjar yang menghasilkan getah usus sampai tiga liter per hari. Kelenjar tersebut disebut kelenjar liberkuhn.Usus halus terdiri atas 3 bagian yaitu duodenum (usus dua belas jari, panjang ± 0.25 m), jejunum (usus kosong, panjang ± 7 m), dan iluem (usus penyerapan, panjang ± 1 m). Duodenum bagian usus halus yang berbatasan dengan lambung, yeyunum disebut usus kosong karena pada orang yang telah meninggal bagian usus tersebut kosong, ileum disebut usus penyerapan karena pada bagian ini terjadi penyerapan sari-sari makanan.

 

b. Usus Besar (kolon)

                            Makanan yang tidak dicerna atau tidak sempat dicerna, akan masuk ke usus besar. Pada bagian ini makanan tersebut mengalami proses pembusukan dengan bakteri (e.coli), diserap airnya selanjutnya terbentuklah feses atau tinja. Kolon manusia sepanjang ± 1 mterbagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian yang naik (asenden), melintang (trasenden), dan turun (desenden). Saluran kolon berakhir pada suatu ruang yang disebut rektum. Rektum bermuara di permukaan tubuh dalam lubang yang disebut anus. Dalam rektum terdapat otot yang berfungsi untuk menahan turunnyafese ke anus, disebut katup houston.

 

c. Anus

                            Anus adalah lubang pengeluaran feses. Bila sfingter pada rektum pada rektum mengendor (relaksasi), maka feses yang berbentuk semipadat dikeluarkan melalui anus. Tinja yang dibuang selain mengandung sisa makanan, mengandung bakteri baik yang masih hidup atau yang telah mati, sel-sel epitel yang mengelupas dari dinding usus bahkan pigmen empedu dan inilah yang memberi warna pada tinja (warna kuning kecoklatan).

 

 

III. SISTEM PERNAFASAN (RESPIRASI)

                            Respirasi adalah proses menghasilkan energi melalui oksidasi bahan makanan didalam sel-sel tubuh.

 

                                          Gambar III.1. Saluran Pernafasan

 

Alat pernafasan yang dimiliki, berperan sebagai perantara antara lingkungan luar (alam bebas) dengan lingkungan dalam (cairan interselluler) selanjutnya gas pernafasan bisa mencapai jaringan karena diikat oleh darah yang mengalir melalui pembuluh darah, pembuluh darah inilah yang menghubungkan alat pernapasan yang berada dekat keluar tubuh dengan jaringan. Pernafasan luar, ditandai dengan adanya pertukaran udara pernafasan (O2 dan CO2) dari luar masuk kedalam aliran darah (menembus pembuluh darah), sedangkan pernafasan dalam, terjadi pertukaran udara pernafasan antara darah dengan jaringan tubuh (selanjutnya menembus sel-sel tubuh). Pada hakikatnya, saluran respirasi dibangun oleh beberapa alat respirasi didalam tubuh. Antara lain:

1. Rongga Hidung

              Rongga hidung merupakan tempat pertama kali masuknya udara kedalam tubuh. Dalam rongga tersebut, udara mengalami penyaringan oleh rambut rongga hidung dan penghangatan yang disesuaikan dengan suhu tubuh yang terjadi diruang nasal. Bau udara yang masuk dapat dikenali karena didalam rongga hidung terdapat indra pembau. Setelah melewati rongga hidung, udara akan masuk ke faring.

 

2. Faring (tekak)

              Faring merupakan rongga persimpangan antara saluran pencernaan, saluran pernafasan, dan saluran rongga hidung. Pada percabangan antara saluran pencernaan dan saluran pernafasan terdapat epiglotis yang menjaga agar makanan tidak masuk ke saluran pernafasan.

 

3. Laring

                            Laring merupakan daerah pangkal batang tenggorokkan. Laring terdiri atas kepingan tulang rawan yang membentuk jakun. Pangkal tenggorok dapat ditutup oleh katup pangkal tenggorok (epiglotis). Pada pangkal tenggorok ini terdapat pita suara.

 

4. Trakea

                            Pangakal tenggorokkan (trakea) merupakan saluran respirasi berbentuk pipa yang terdiri atas gelang-gelang tulang rawan. Trakea memiliki panjang sekitar 10 cm. Pada dinding trakea terdapat jaringan epitel bersilia dan jaringan pengikat.

 

5. Bronkus dan Bronkiolus

                            Bronkus dan brokiolus merupakan cabang dari trakea. Bronkus membentuk cabang yang disebut bronkiolus. Bronkus kanan bercabang menjadi tiga bronkiolus, sedangkan bronkus kiri bercabang menjadi dua bronkiolus. Masing-masing pembuluh bronkiolus berakhir pada alveolus.

 

6. Paru – paru

                            Paru-paru merupakan alat respirasi utama manusia, yang dibungkus oleh selaput pleura. Selaput pleura terdiri atas dua lapisan yaitu, lapisan dalam (pleura viseralis) dan lapisan luar (pluera parietalis). Diantara kedua lapisan tersebut terdapat suatu cairan yang berfungsi untuk menahan gesekan pada saat paru-paru bergerak kembang kempis.

 

7. Alveolus

                            Alveolus merupakan ujung dari saluran respirasi (berupa gelembung) yang dibangun oleh epitel skuamosa sederhana.

 

                                          Gambar III.2. Struktur Alveolus

 

Dinding alveolus sangat tipis dan elastis, bentuknya seperti bola-bola, permukaan luarnya banyak terdapat percabangan pembuluh darah kapiler sehingga pada bagian inilah terjadi pertukaran udara pernafasan antara O2 dengan CO2.

 

 

 

IV. SISTEM EKSKRESI

                            Ekskresi adalah pengeluaran sisa metabilisme yang sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh dalam bentuk urine, keringat, ataupun CO2. Sistem ekskresi manusia disusun oleh organ-organ tubuh, terdiri atas paru-paru, hati, kulit, dan ginjal.

 

                            Gambar IV.1. Sistem Ekskresi

1.   Paru-paru

                 Paru-paru merupakan alat pengeluaran sisa metabolisme yang berupa gas CO2 dan H2O (uap air). Kedua gas itu berasal dari peristiwa respirasi:

C6H12O6  +  O2 →  CO2 +  H2O  +  energi

 

2. Hati

                           

Gambar IV.2. Struktur Hati

Hati sebagai kelenjar ekskresi menghasilkan empedu yang akan ditampung dalam kantong empedu. Empedu mengeluarkan zat ekskresi seperti kolesterol, pigmen bilirubin (berwarna hijau biru), dan biliverdin (berwarna kuning keemasan) serta obat yang dimasukkan kedalam tubuh dengan cara dimakan atau disuntikkan. Bilirubin akan dioksidasi menjadi urobilin (berwarna kuning kecoklatan), biasanya memberi warn apada tinja dan urine.

 

3. Kulit

                            Kulit merupakan organ ekskresi karena menghasilkan keringat. Kulit manusia tersusun atas dua bagian utama epidermis (kulit ari), dan dermis (korium; jangat).

a.    Epidermis (kutikula) terdiri beberapa lapisan, yaitu stratum korneum (senantiasa mati dan mengelupas), stratum lusidum (tak berpigmen dan tak berinti), stratum granulosum (berpigmen), stratum germinativum (pembentuk sel-sel abu).

b.    Dermis (korium) terdapat, glandula sudorifera (kelenjaar keringat), glendula sebacea (kelenjar minyak), pembuluh darah, akar rambut, saraf, dan otot-otot penggerak rambut.

 

                            Keringat yang keluar dapat berupa air keringat atau uap air. Pengeluaran keringat dari kulit dalam bentuk uap air disebut perspirasi. Komponen keringat terdiri atas air, larutan garam, dan urea. Pengeluaran keringat sangat berguna untuk pengaturan suhu tubuh.

 

4. Ginjal

                            Ginjal (ren) merupakan alat ekskresi manusia yang utama, organ tersebut terdapat pada bagian dorsal sebelah kiri dan kanan dari tulang belakang didaerah pinggang. Ginjal berfungsi dalam banyak hal yaitu, pembuang sampah nitrogen dari darah dalam bentuk urea, mengatur keseimbangan garam dan air dalam darah, dan membuang substansi (asing, obat, dan zat racun).

 

 

                                          Gambar IV.3. Struktur Ginjal

 

Ginjal tersusun atas beberapa bagian yaitu:

a.    korteks, yaitu lapisan luar yang mengandung badan malphigi, tubulus proksimal, dan tubulus distal.

b.    Medula, bagian dalam ginjal yang mengandung pembuluh pengumpul dan lengkung henle.

 

V. SISTEM PEREDARAN (SIRKULASI) DARAH

              Sistem peredaran darah manusia disebut sistem kardiovaskuler. Sistem ini berguna untuk mengangkut zat makanan dan oksigen ke seluruh bagian tubuh, mengangkut sisa metabolisme dari jaringan ke organ ekskresi, dan mengedarkan hormon serta kelenjar endokrin kebagian–begian tubuh tertentu. Sistem kardiovaskuler terdiri atas jantung, pembuluh darah, dan darah.

1. Jantung

Jantung adalah organ berotot yang berfungsi sebagai alat pemompa darah ke seluruh tubuh. Jantung terdapat pada suatu kantong dari jaringan ikat yang disebut perikardium. Jantung terletak diantara paru-paru, tepatnya dibelahan sternum (tulang dada) dan diatas diagrafma.

 

              Gambar V.1. Struktur Jantung

 

                            Jantung dibina oleh otot jantung dan jaringan ikat. Organ tersebut terdiri atas tiga lapisan, yaitu epikardium (lapisan terluar), miokardium (lapisan tengah), dan endokardium (lapisan dalam). Pada bagian dalam jantung terdapat suatu sekat (septum) yang membagi organ tersebut menjadi sisi kanan dan kiri. Jika diteliti lebih lanjut, tampak bahwa bagian dalam jantung manusia terbagi lagi menjadi empat ruangan. Dua   ruangan paling atas berdinding tipis, disebut serambi (atrium); sedangkan dua ruangan dibawahnya berdinding tebal, disebut bilik (ventrikel). Serambi merupakan ruangan tempat masuknya darah dari vena, sedangkan bilik bertanggungjawab untuk memompa darah.

 

2. Pembuluh Darah

                            Pembuluh darah adalah organ yang berfungsi untuk mengangkut darah yang keluar ataupun menuju jantung. Manusia mempunyai tiga jenis pembuluh darah, yaitu arteri (pembuluh nadi), kapiler (pembuluh halus), dan vena (pembuluh balik).

a.    Arteri berfungsi untuk membawa darah yang keluar dari jantung. Arteri mempunyai dinding yang tebal dan menyambung ke jantung seperti pegas, sehingga dapat meluas saat mengangkut darah yang mengalami kenaikan volume secara mendadak. Arteri ,mempunyai cabang-cabang kecil disebut arteriol.

b.    Kapiler merupakan tempat pertukaran zat darah dengan cairan jaringan. 

c.    Vena berfungsi untuk mengembalikan darah kejantung.

 

Skema Percabangan Pembuluh Darah

 

                                                        Kapiler                                         

Arteriol              Kapiler                            Venuela

Arteri                                                                                                   Vena

                            Arteriol              Kapiler                            Venuela

                                                        Kapiler

 

Tabel 1. Perbedaan Arteri, Vena, dan Kapiler

No.

Sifat

Arteri

Vena

Kapiler

1

Dinding

Tebal, elastis

Tipis dan kurang elastis

Tipis dan permeabel

2

Arah aliran

Meninggalkan jantung

Menuju kejantung

Berawal dari arteriol

3

Tekanan

Kuat, kalau terpotong darah memancar

Lemah, kalau terpotong darah menetes

Peralihan antara sistem tekanan tinggi dan darah

4

Darah

Banyak mengandung O2 kecuali nadi paru-paru

Banyak mengandung CO2 kecuali vena paru-paru

Banyak mengandung O2

5

Letak

Lebih kedalam

Dekat permukaan tubuh

Antara arteri dan vena

6

Klep

Hanya satu pada pangkal nadi

Banyak disepanjang pembuluh

Tidak memiliki

 

3. Darah

Darah adalah cairan jaringan yang dialirkan melalui pembuluh. Warna cairan tersebut tetap dan berhubungan dengan kadar O2. jika kadar O2 dalam darah tinggi, warnanya menjadi merah muda; sebaliknya jika rendah, darah berwarna merah tua. Darah disusun oleh bagian yang cair disebut plasma dan bagian sel yang terendam didalam plasma, yaitu eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih) dan trombosit (keping darah).

 

 

              Gambar V.2. Sel-sel Darah

 

Darah mempunyai dua fungsi utama, yaitu sebagai media pengangkut beragam substansi dari satu bagian tubuh kebagian tubuh yang lain dan sebagai alat pertahanan tubuh terhadap serangan organisme patogen .

 

 

VI. SISTEM GERAK

                            Gerak pada hewan vertebrata (termasuk manusia) merupakan hasil kerja sama antara tulang dan otot. Tulang sebagai alat gerak pasif karena hanya mengikuti kendali otot, sedangkan otot disebut sebagai alat gerak aktif karena mampu berkontraksi, sehingga mampu menggerakkan tulang (otot melekat pada tulang).

 

 

 

 

 

1. Tulang

                           

 

                                          Gambar VI.1. Rangka Manusia

 

Tulang merupakan jaringan yang kuat karena mengandung garam mineral, terutama kalsium fosfat. Berdasarkan jaringan penyusun dan sifat-sifat fisiknya, tulang dibagi menjadi:

a.    Tulang Rawan (kartilago)

Tulang rawan terdiri atas sel-sel tulang rawan (kondrosit, kondro, sit) yang mengeluarkan zat kondrin sebagai matriks (kandungan) meliputi bahan dasar dan serat, serta bersifat lentur. Pada anak-anak jaringan tulang rawan banyak mengandung sel-sel, sedangkan pada oarang dewasa lebih banyak mengandung matrik, dan terdapat pada bagian tertentu sperti, hidung, daun telinga, tempat persendian, ujung tulang rusuk dan dada. Kemudian pada orang dewasa dibentuk oleh selaput tulang rawan (perikondrium) yang mengandung kodroblas (sel tulang rawan muda) dengan cepat membelah membentuk kondrosit yang matang.    

 

b.    Tulang (osteon)

Tulang bersifat keras dan berfungsi untuk menyusun sistem rangka. Sel-sel tulang ada tiga jenis, yaitu osteoblas (sel pembentuk tulang), osteosit (sel tulang), dan osteoklas (remodeling/perubahan bentuk). Tulang dewasa dibentuk oleh dua macam jaringan tulang yaitu, tulang kampak dan tulang spons. Fungsi tulang antara lain:

·       Memberi bentuk tubuh

·       Melindungi alat tubuh yang vital

·       Tempat pembentukkan  sel-sel darah merah

·       Sebagai alat gerak pasif

·       Tempat melekatnya otot (otot rangka)

·       Menahan dan menegakkan tubuh

·       Tempat menyimpan mineral, terutama Ca dan F

 

2. Otot

             

 

                            Gambar VI.2. Otot Manusia

 

 

Selain sebagai alat gerak, otot berfungsi untuk menyokong tubuh dan membantu homeostasis. Kontraksi otot membantu homeostasis dengan cara membantu menjaga suhu tubuh. Kontraksi otot (terutama otot rangka) menyebabkan pemecahan molekul ATP yang membebaskan panas. Panas yang dibebaskan akan disebarkan keseluruh tubuh. Otot sebagai alat gerak aktif memiliki plasma sel (sarcoplasma), membran sel (sarcolema), dan myofibril (bagian yang melakukan kontraksi).

 

 

VII. SISTEM REPRODUKSI

                            Perkembangan manusia dapat terjadi melalui proses pembuahan ovum oleh sperma. Hasil pembuahan tersebut akan menghasilkan zigot yang selanjutnya tumbuh dan berkembang menjadi embrio didalam rahim induknya. 

1. Organ Reproduksi Pria

a.    Organ Kelamin Dalam

              Organ kelamin dalam pria adalah testis, saluran reproduksi, dan kelenjar kelamin.

1)   Testis merupakan organ kelamin yang berfungsi menghasilkan sel kelamin jantan (spermatozoa) dan hormon kelamin jantan (testosteron). Testis berjumlah sepasang, berbentuk bulat telur dan terdapat dalam kantong pelindung (skrotum). Penbentukan sperma biasa berlangsung didalam suatu pembuluh halus yang panjang yang disebut tubulus seminiferus.

2)   Saluran reproduksi pada pria meliputi epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi, dan uretra. Epidididmis merupakan saluran yang keluar dari testis berjumlah sepasang (kanan dan kiri) sebagai tempat penyimpanan sperma sampai matang. Vas deferens merupakan saluran lanjutan dari epidididmis sebagai untuk mengangkut sperma ke kantong mani (kantong semen). Saluran ejakulasi memiliki kemampuan untuk menyemprotkan sperma ke uretra atau keluar tubuh. Uretra merupakan saluran yang menyalurkan urine yang berasal dari kantong kemih dan mani keluar tubbuh.

3)   Kelenjar kelamin terdapat dua kelenjar yaitu, kelenjar prostat merupakan kelenjar penghasil getah yang dialirkan kesaluran sprema, dan kelenjar bulbouretra (cowper) merupakan kelenjatr kelamin penghasil getah yang dialirkan ke uretra, berupa lendir.

 

              Gambar VII.1. Struktur Reproduksi Pria

 

b.    Organ Kelamin Luar

Organ kelamin luar pria terdiri atas skrotum dan penis.

1)   Skrotum merupakan semacam kantong yang didalamnya tersimpan gonad (testis). Skrotum dapat mengerut ketika suhu luar terlalu rendah dan cendrung kendur ketika suhu luar terlalu panas.

2)   Penis merupakan organ kelamin luar yang penting untul melakukan kopulasi atau persetubuan. Didalam terdapat jaringan erektil yang mengandung benyak rongga dan pembuluh darah.

2. Organ Reproduksi Wanita

a.    Organ Kelamin Dalam

Organ kelamin wanita terdiri atas ovarium dan saluran refroduksi.

1)   Ovarium (indung telur) merupakan bagian yang berfungsi sebagai tempat pembentukan sel telur. Berjumlah sepasang dengan bentuk bulat telur terletak didalam rongga badan (didaerah pinggang). Didalam ovarium terdapat jaringan penghasil sel telur yang disebut folikel.

2)   Saluran reproduksi pada wanita berupa infundibulum, saluran telur, uterus, daan vagina. Infundibulum merupakan pelebaran dari saluran telur yang berbentuk corong, dan berfungsi untuk menangkap sel telur yang dilepaskan oleh sel folikel. Saluran telur (tuba fallopii) berfungsi untuk menyalurkan sel telur kerahim dan tempat terjadinya fertilisasi. Uterus berfungsi sebagai tempat perkembangan dan pertumbuhan janin. Vagina berfungsi sebagai organ persetubuan (kopulasi).

 

                            Gambar VII.2. Struktur Reproduksi Wanita

 

b.    Organ Kelamin Luar

Organ kelamin luar wanitan adalah Vulva, yaitu struktur berupa celah yang dibatasi oleh sepasang bibir besar (labium mayor) di sebelah luar dan bibir kecil (labium minor) di sebelah dalam. Pada

 

 

 

             

 

.

 

 

 

2 komentar: