Selasa, 22 Maret 2011

SPBI

A. Sejarah Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia tumbuh dan berkembang dari bahasa Melayu yang sejak dahulu sudah dipakai sebagai bahasa perantara (lingua franca) bukan hanya di Nusantara, melainkan juga hampir di seluruh Asia Tenggara.
Pertanyaan yang mungkin timbul, mengapa bahasa Melayu dijadikan bahasa nasional? Ada empat faktor yang menjadi penyebab bahasa Melayu diangkat menjadi bahasa Indonesia, yakni:
·          Bahasa Melayu sudah merupakan lingua franca di Indonesia
·          Sistem bahasa Melayu sederhana
·          Suku-suku lain dengan suka rela menerima bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia
·          Bahasa Melayu memili kesanggupan untuk dipakai sebagai bahasa kebudayaan
  •        Kerajaan Sriwijaya (Abad VII)
        Pada abad VII, di kerajaan Sriwijaya telah digunakan bahasa Melayu sebagai lingua franca, bahasa kerajaan, bahasa perdagangan, dan bahasa pendidikan. Hal ini dapat dibuktikan oleh adanya prasasti berikut :
·          Prasasti Kedukan Bukit (683) di Palembang
·          Prasasti Talang Tuo (684) di Palembang
·          Prasasti Kota Kapur (686) di Bangka Barat
·          Prasasti Karang Brahi (688) antara Jambi dan Sungai Musi
·          Prasasti Gandasuli (832) di Jawa Tengah
·          Prasasti Bogor (942) di Bogor
  • I Tsing
        I Tsing adalah seorang ahli bahasa yang datang dari  Tiongkok. Dia menemukan bukti bahwa pada akhir abad VII di Nusantara telah digunakan bahasa Melayu sebagai bahasa perhubungan.
  •   Stuitterheim
        Stuitterheim menemukan sebuah makam kuno yang bertuliskan huruf Melayu di daerah Kalimantan
  • Lambargo Pegafetta (1522)
        Pada tahun 1522 Lambargo Pegafetta berhasil menyusun sebuah kamus berbahasa Melayu kuno di Kepulauan Maluku
  • A. Van Ophuijsen (1901)
        Ejaan resmi bahasa Melayu yang pertama telah disusun oleh A.Van Ophuijsen pada tahun 1901 dan dimuat dalam kitab Logat Melayu.
  • Dr. G. A. Z. Hazeu
        Hazeu merupakan pemimpin Taman Bacaan Rakyat. Pada tahun 1917 Taman Bacaan Rakyat berubah nama menjadi Balai Pustaka yang menerbitkan beberapa majalah dan sekaligus merupakan angkatan  sastra pertama di Indonesia.
  • Sumpah Pemuda
        Pada tanggal 28 Oktober 1928 diadakan Kongres Pemuda yang menghasilkan Sumpah Pemuda dan sekaligus lahirlah bahasa nasional yaitu bahasa Indonesia dan bukan lagi bahasa Melayu.
  • Pujangga Baru
        Pada tahun 1933 resmi berdiri angkatan Pujangga Baru yang dipimpin oleh Sutan Takdir Alisjahbana.
  • Masa Penjajahan Jepang (1942 – 1945)
        Pada masa penjajahan Jepang, bahasa Indonesia berkembang pesat karena Jepang melarang menggunakan bahasa Belanda.
  • Undang-Undang Dasar 1945
                Pada tanggal 18 Agustus 1945 ditetapkan UUD 1945 yang pada bab XV pasal 36 disebutkan bahasa resmi negara adalah bahasa Indonesia. Dengan demikian lahirlah bahasa negara.
 
 B. Rumpun Bahasa Indonesia
  • Geneologi
        Berdasarkan geneologi atau asal-usulnya, bahasa Indonesia berada pada rumpun Austris dan subrumpun austronesia. Batas penyebaran Austronesia adalah:
·          Utara yaitu Formosa
·          Selatan yaitu Selandia Baru
·          Timur yaitu Rapanui (Paas)
·          Barat yaitu Madagaskar
  • Tipologi
                Berdasarkan tipologi atau sistem morfologi kata, rumpun bahasa terbagi atas :
·          Isolatif, yakni bahasa yang memiliki tipe atau bersifat tertutup (tidak mengalami perubahan dan perkembangan). Contoh, bahasa Jepang.
·          Fleksi, yakni bahasa yang memiliki tipe atau mengalami perubahan secara deklinasi (nomina) dan konjugasi (verba). Contoh, bahasa Inggris.
·          Aglutinatif, yakni bahasa yang memiliki tipe atau mengalami perubahan dalam bentuk imbuhan dan penyerapan dari bahasa lain. Contoh, bahasa Indonesia.

C. Kedudukan Bahasa Indonesia

  • Sebagai Bahasa Nasional (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928)
·          Lambang kebanggaan nasional
·          Lambang identitas nasional
·          Alat pemersatu bangsa
·          Bahasa penghubung antarsuku dan budaya
  • Sebagai Bahasa Negara (UUD 1945)
·          Bahasa resmi negara
·          Bahasa pengantar pendidikan
·          Bahasa pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
·          Bahasa penghubung di tingkat nasional


0 komentar:

Posting Komentar